Roma - Petugas keselamatan di Sirkuit Sepang dapat kritik tajam menyusul kecelakaan yang merenggut nyawa Marco Simoncelli. Pembalap asal Italia itu dianggap tak mendapat pertolongan pertama yang baik.
Kontroversi terkait kematian Simoncelli merebak menyusul mulai terkuaknya rekaman video atau foto-foto yang diambil beberapa saat setelah kecelakaan maut tersebut. Yang yang muncul ke permukaan, khususnya di Italia, adalah penanganan terhadap pembalap kribo itu setelah dia dihantam motor Colin Edwards dan Valentino Rossi.
Pada Senin (24/10/2011) kemarin, surat kabar terbitan Italia La Repubblica memuat surat seorang ahli penyelamatan bernama Fabio Venturi yang intinya mempertanyakan buruknya pertolongan pertama yang diberikan petugas pada Simoncelli.
Salah satu yang diamati Venturi adalah saat tubuh Simoncelli dipindahkan ke tandu dan diangkat ke pinggir lintasan. Saat itu dia menyebut kalau tubuh Simoncelli lebih terlihat seperti diseret ketimbang diangkat oleh petugas. Dalam beberapa foto memang terlihat kalau tubuh Simoncelli tak sepenuhnya berada di atas tandu dan tandu seperti diangkat dengan sembarangan.
Proses pengangkatan tubuh Simoncelli ke atas tandu juga dinilai terlalu sembrono. Padahal itu harusnya dilakukan secara hati-hati agar jika ada cedera leher diderita itu tak akan memperparah kondisi sang pembalap.
"Dia dipindahkan ke atas tandu dengan cara yang tidak seharusnya dan tak sesuai dengan standar keselamatan. Dalam kecelakaan seperti ini, ambulance harusnya masuk ke lintasan dan mendatangi Simoncelli," tulis Vanturi.
Pada kenyataannya petugas kesehatan harus menggotong tubuh Simoncelli cukup jauh untuk bisa sampai ke mobil ambulance. Bahkan ayah Simoncelli, yang datang ke titik lokasi menggunakan skuter, sampai ikut membantu mengangkat tubuh anaknya ke dalam ambulance. Demikian dikutip dari Marca.
"Berdasarkan protokol, seharusnya kondisi pembalap diperiksa dan dipindahkan dengan sangat berhati-hati dengan memperhatikan pergerakan lehernya. Metode yang digunakan untuk memindahkan Marco tidak tepat dan berbahaya. Saya pribadi bahkan tak akan menggunakannya (bahkan) saat memindahkan sekarung kentang," lanjut Vanturi.
Di akhir suratnya Venturi menyebut kalau apa yang dia ungkapkan bukan semata-mata ingin membuat kontroversi. Namun dia mengingatkan kalau penanganan serupa jangan sampai terulang jika ada kecelakaan di MotoGP.
"Di masa mendatang jangan ada lagi kejadian seperti ini. Penanganan yang buruk terhadap cedera bisa mengakibatkan kematian," tuntas Vanturi.
Sumber : http://www.detiksport.com/
Content
Blog Archive
-
▼
2011
(67)
-
▼
Oktober
(36)
- Cara Memasang Meta Tags Di Blogger
- Pengertian Meta Tags
- Cara Memasang Tombol Facebook Share di Blog
- Cara membuat judul postingan Blog berjalan atau be...
- Mengetahui Statistik Blog Dengan Google Analytics
- Cara Memasang Search Engine
- Cara Membuat Menu Tab View di Blog
- Membuat Recent Post di Blogspot
- Penerapan Lettering js di blogspot
- Pasang Radio Online Dengan Lagu - Lagu Terbaru !
- Merubah Icon Blog
- membuat menu horizontal dengan search engine
- Color Picker Gadget
- Membuat box elastis dengan Css
- Efek Gelembung pada Cursor
- Cursor Bertaburan Bintang
- Tampilan Baru Dashboard Blogger
- Mengikut-Sertakan URL (Link) di Blog Pada Artikel ...
- Italia “Memeluk” Simoncelli, Selamat Jalan SuperSic…
- 'Simoncelli Tak Dapat Pertolongan Pertama yang Baik'
- Cara memberi readmore otomatis dengan gambar Sendiri
- Cara Membuat Label Berputar di Blog
- Madu Madu adalah makanan yang mengandung aneka zat...
- 13 Hewan Aneh dan Masih Misterius
- 7 Keajaiban Dunia
- Cara membuat kotak komentar di blog kita melayang ...
- Membuat background animasi dengan Jquery
- ALIANSI ♫♫Fresh@Family♫♫ ...
- ♫♫Fresh@Family♫♫ Ne Bukan Clan Tapi Kluarga...Sa...
- ♫♫Fresh@Family♫♫ LEADERNama : Anne Juniar Tempa...
- ^Thank you very much for taking your time^ ^T...
- Collin Edwards Bicara Soal Tabrakan dengan Simoncelli
- Kopi Cegah Kanker Kulit
- Meninggalnya Simoncelli Bukan Salah Rossi & Edwards
- Cara Menambahkan Menu Dropdown Pada Blogger
- Feed Per'Kategori Blogger
-
▼
Oktober
(36)
0 komentar:
Posting Komentar